Angkringan Nasi Kucing di Jakarta

Nasi Angkringan di Jakarta
Angkringannya bernama Nasi Kucing Fatmawati karena lokasi jualannya memang di Jalan Fatmawati, sekitar 500 meter dari ITC Fatmawati, Jakarta Selatan. Angkringan milik Yani, panggilan Handayani, cukup populer di Jakarta.

Yani memasak sendiri makanannya lalu membungkusi nasi itu. Untuk variasi, bungkusan nasi kucing Yani dibuat berbentuk kerucut. Sebagai lauk, Yani menyediakan dua pilihan, yaitu secuil bandeng goreng dengan sambal terasi atau secuil oseng tempe, juga dengan sambal terasi. Porsi kecil ini dijual Rp 2.000 per bungkus. ”Biasanya orang menyantap sekaligus 3-4 bungkus nasi kucing,” kata Yani.

Masih ada lauk lain, seperti martabak, tempe/tahu bacem, kepala dan ceker ayam bacem, serta aneka gorengan, seperti tape goreng, bakwan, dan pisang goreng. Meski nasi kucing ukurannnya kecil, Anda bisa dibuat kenyang dengan lauknya yang seabrek. Harga aneka lauk ini juga Rp 2.000 per buah.
Wedang secang adalah minuman yang terbuat dari akar pohon secang (Caesalpinia sappan L). Wedang ini dibuat dengan cara merebus akar secang dicampur dengan kayu manis, serai, dan sedikit jahe. Setelah direbus, akar secang dibiarkan terendam air rebusan itu selama satu jam. Semakin lama akar itu direndam, warna wedangnya semakin merah.
Yani mendatangkan langsung akar pohon secang dari Solo. Wedang ini dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit, mulai dari masuk angin, diare, batuk darah, hingga tumor. Wedang secang ini bisa dihidangkan dengan susu putih kental manis dan cocok diminum malam hari karena membuat badan terasa hangat.
Setiap hari, Nasi Kucing Fatmawati buka dari pukul 17.30 sampai pukul 01.00. Pada akhir pekan angkringan tutup pada pukul 02.30. Selain pegawai kantoran dan mahasiswa, mereka yang menjadi pelanggan angkringan Yani adalah beberapa komunitas di Jakarta.

0 Response to " Angkringan Nasi Kucing di Jakarta "

Post a Comment

powered by shendy_cihui